NTB, dialogmandalika.com (20/09) – Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan kegiatan Karya Kreatif Nusa Tenggara Barat (KK NTB) 2025 harus menjadi ruang inklusif yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelaku UMKM dan industri kreatif di seluruh daerah NTB untuk tampil dan berkembang.
Gubernur menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan KK NTB yang berlangsung pada 19–21 September 2025 di Atrium Lombok Epicentrum Mall. Dirinya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga wadah penguatan ekosistem ekonomi kreatif NTB.
“Tadi saya diskusi dengan Pak Hario beberapa menit sebelum melakukan sambutan. Ke depan, saya mendorong agar KKNTB ini dimulai dengan open bidding, sehingga setiap pelaku industri kreatif di pelosok NTB memiliki kesempatan yang sama untuk tampil. Saya sering menemukan ‘hidden gem’, mutiara-mutiara terpendam yang karyanya luar biasa, tetapi belum mendapatkan panggung. Inilah saatnya kita berikan mereka ruang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya konsep graduation dalam program inkubasi industri kreatif.
“Inkubasi harus membentuk kemandirian. Setelah satu atau dua tahun, mereka harus bisa berdiri sendiri, bukan terus-menerus didampingi. Kalau tidak, kita gagal membentuk jiwa kewirausahaan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Dirinya menolak pola bantuan tunai tanpa arah yang justru melahirkan ketergantungan.
“Saya ingin UMKM kita jadi entrepreneur, bukan hanya penerima bantuan. Tangan mereka suatu saat harus di atas, ikut membantu UMKM lainnya,” tambahnya.
Gubernur optimistis, dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, perbankan, dan komunitas industri kreatif, UMKM NTB dapat berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Hario Pamungkas, menegaskan bahwa BI berkomitmen menjadikan UMKM sebagai motor penggerak perekonomian daerah. Dirinya menyampaikan bahwa penurunan BI Rate menjadi 4,75 persen pada September 2025 merupakan bagian dari kebijakan pro-growth untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk melalui sektor UMKM.
“Framework pengembangan UMKM Bank Indonesia berbasis pada tiga pilar utama: korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan akses pemasaran serta pembiayaan. Fokus kami adalah mendorong komoditas unggulan daerah, penunjang pariwisata, hingga potensi ekspor,” terang Hario.
Selain itu, BI terus memperluas digitalisasi pembayaran melalui QRIS agar UMKM lebih mudah bertransaksi.
KKNTB 2025 menghadirkan 101 UMKM dengan beragam rangkaian acara, mulai dari bazar UMKM, fashion show, business matching, talkshow, literasi keuangan, hingga pertunjukan seni. Sebagian omzet kegiatan ini juga dialokasikan untuk pengembangan wakaf produktif, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.
Gubernur NTB yang di dampingi Ketua Dekranasda NTB, Hj. Sinta Agathia M. Iqbal dan Kepala BI NTB, kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Dompu, Wakil Bupati Lombok Barat, dan Wakil Bupati Lombok Utara, serta berbagai pemangku kepentingan. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kolektif untuk memajukan UMKM NTB (Ad.001)
Comments0