BSCpGUY5BSM7TpClGSGoTUCiBA==

Danrem 162/WB Pimpin Upacara HUT Ke-80 TNI, Prajurit TNI Selalu Waspada Dan Tidak Mudah Terhasut isu-isu provokatif

Perkokoh Iman dan Takwa, Pertahankan Soliditas TNI dan Kemanunggalan


Dengan Rakyat, Tingkatkan Kewaspadaan Dalam Bermedia Sosial


NTB, dialogmandalika.com (5/10) – Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigadir Jenderal TNI Moch. Sjasul Arief, S.Sos., memimpin langsung Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia Tahun Anggaran 2025 yang berlangsung khidmat di Lapangan Gatot Subroto, Markas Korem 162/WB, Mataram, Minggu (5/10).

Upacara yang dimulai pada pukul 08.23 WITA ini mengusung tema "TNI Prima-TNI Rakyat-Indonesia Maju". Bertindak selaku Komandan Upacara adalah Mayor Sus Ida Bagus Budi (Kabintal Lanud ZAM) dan Perwira Upacara Kapten Inf Gusti Gede Karang Asam (Pasiminlog Denmarem 162/WB). 

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 personel dari jajaran TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara se-Garnisun Mataram. Turut hadir dalam upacara tersebut Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, S.IP., M.Si., Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H., serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB dan Kota Mataram, para tokoh agama, serta tokoh masyarakat.

Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan oleh Danrem 162/WB, disampaikan bahwa tema HUT ke-80 TNI sangat relevan dengan visi TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif. "Makna yang terkandung dalam tema tersebut adalah bahwa TNI lahir dari rakyat, bersama rakyat, dan berjuang demi rakyat. 

Hal ini menekankan kedekatan, kebersamaan, dan sinergisitas TNI dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, adil, dan makmur," tegas Danrem saat membacakan amanat.

Panglima TNI juga memberikan beberapa penekanan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI, di antaranya memperkokoh iman dan takwa, mempertahankan soliditas TNI dan kemanunggalan dengan rakyat, meningkatkan kewaspadaan dalam bermedia sosial, serta melaksanakan setiap tugas dengan ikhlas demi kepentingan bangsa dan negara.

"Setiap prajurit TNI harus selalu waspada dan tidak mudah terhasut oleh isu-isu provokatif yang berusaha memecah belah soliditas TNI serta merusak kemanunggalan TNI dengan rakyat," lanjutnya.

Rangkaian upacara juga diisi dengan penganugerahan Tanda Kehormatan Negara Satyalancana Kesetiaan VIII, XVI, XXIV, dan XXXII Tahun kepada perwakilan prajurit dari tiga matra TNI sebagai bentuk penghargaan atas darmabakti dan kesetiaan mereka kepada bangsa dan negara.

Setelah upacara selesai kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan acara syukuran sebagai wujud rasa syukur atas pengabdian TNI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Pelaksanaan upacara tahunan ini menjadi momentum untuk merefleksikan kembali jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional. (RN-006)

Comments0

Type above and press Enter to search.