Lombok Timur, dialogmandalika.com (13/10) - Kasus laka lantas yang terjadi anatara seorang sopir salah satu toko elektronik di Sakra pada tanggal 19 September 2025 lalu yang mengakibatkan salah seorang siswa HS (17) meninggal dunia kendati kendaraan yang dikendarai terkesan disembunyikan.
Pasalnya pada saat kejadian tersebut kendaraan dikendari berwarna hitam mobil pick up, namun pihak lakalantas polres Lombok Timur menyita mobil pick up warna putih yang didasarkan atas pengakuan sopir selaku yang penabrak.
Penyitaan atas kendaraan yang diduga bukan barang bukti kejadian di lokasi kejadian menimbulkan kecurigaan ditengah masyarakat dan keluarga korban, pasalnya pada saat kejadian sopir menggunakan mobil berwarna hitam menabrak korban, mobil warna hitam tersebut tidak pernah terlihat lagi di tempat parkir yang biasanya di depan toko.
sebelumnya, sopir mengaku kepada penyidik bahwa kendaraan yang digunakan saat kejadian menggunakan kendaraan berwarna putih, padahal pihak pemilik toko saat ketemu keluarga mengaku tidak mengetahui warna kendaraan yang digunakan namun berpesan pada sopirnya agar mempertanggung jawabkan kejadian tersebut.
Disampaikan pihak pemilik toko yang menyuruh sopir untuk kembali, sopir pun bergegas langsung kembali ke TKP menggunakan kendaraan berwarna putih dan membawa korban ke Puskesmas Sakra,
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian mengungkap bahwa sopir tersebut sempat kabur menggunakan kendaraan warna hitam dan kembali dengan menggunakan kendaraan berwarna putih "pelaku sempat kabur dan disuruh tanggung jawab sama bos lalu balik membawa korban ke puskesmas sakra," kata pihak keluarga korban saat kejadian Kamis, 09 Oktober 2025.
"Sempat di laporkan tabrak lari sama pihak keluarga, sebelum dia menyerahkan diri langsung ke Polsek sakra," ungkapnya.
pihak keluarga berharap untuk transparansi kepada pihak toko yang diduga terkesan menyembunyikan fakta dan barang bukti penting.
"Terlepas dari apakah mobil itu bodong atau bagaimana, itu hal lain, karena informasi yang kami dapat dari saksi, mobil penabrak itu warna hitam," ujarnya pihak keluarga korban.
Selain itu, pihak keluarga berharap agar terbuka untuk menyampaikan apapun kondisinya dan pintanya jangan ditutup tutupi yang nantinya berpotensi menghambat proses hukum dan keadilan bagi korban maupun keluarga yang di tinggal.
Keluarga korban dan masyarakat meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini lakalantas Polres Lombok Timur untuk mengusut serta memastikan barang bukti asli diserahkan sesuai dengan kendaraan yang digunakan ditempat kejadian.
"Setelah kami mengatakan bahwa mobil yang di tahan bukan mobil yang dipakai menabrak, malah pihak toko meminta agar mobil yang saat ini ditahan jadi barang bukti mau diambil oleh pihak toko," jelas Salah satu pihak keluarga dari korban.
Ditempat terpisah, Pemilik toko elektronik saat di konfirmasi mengatakan kalau penabrak sempat kabur setelah menabrak dan ia menanyakan kenapa mobilnya di tahan oleh lantas.
"kiranya kendaraan saya bukan menabrak, kenapa mobil saya ditahan" terangnya.
Kasat Lantas Polres Lombok Timur Abdul Rachman, S.Tr.K., S.I.K. saat di mintai kerangan terkait perkembangan kasus tersebut mengatakan telah mengamankan sejumlah pihak termasuk barang bukti dan mengakui kalau dirinya telah melindas almarhumah.
"Saat dimintai keterangan mengakui Sopir yang kami amankan kalau dia yang melindas dan menggunakan kendaraan yang telah kami amankan serta sejumlah saksi juga menyaksikan kendaraan tersebut lah yang digunakan," jelas Rachman saat di temui di ruang kerjanya pada Senin, 13 Oktober 2025.
Lanjut Rahman, atas kelalaian sopir tersebut tentu berdampak hukum sehingga proses hukum akan tetap kawal dan akan memanggil sejumlah saksi baik dari pihak Almarhum dalam waktu dekat.
"Pemanggilan saksi dari pihak korban akan dilakukan dalam waktu dekat ini, terlebih para saksi merupakan anak yang masih di bawah umur," terangnya. (Z-009)
Comments0