Lombok Timur, dialogmandalika.com (21/11) - Sebuah perselisihan sederhana berujung bentrok antara berinisial Hijriati dengan berinisial Mahidin yang terjadi di Desa Kembang Are Sampai, Kecamatan Sakra Barat (Sakbar) Lombok Timur (Lotim) pada Senin, (17/11/2025).
Kejadian tersebut bermula ketika seorang ibu bernama Hijriati seorang ibu rumah tangga yang sedang berada di rumahnya yang tiba-tiba mendengar Mahidin menebang pohon di belakang rumah korban Hijriati yang membuat atap rumah Hijriati rusak akibat pohon yang di tebang oleh Mahidin.
"Saya dirumah, tiba-tiba saya denger orang nebang pohon di belakang rumah, pohon itu jatuh di atap rumah saya yang membuat atap itu rusak," jelas Hijriati pada Rabu, 19 November 2025.
Karena tidak terima di tegur, akhirnya Mahidin marah dan melakukan tindakan kekerasan dengan mendorong dan mencekik Hijriati.
"Karena dia marah, akhirnya saya didorong sampai terjatuh dan mencekik saya sampai ada bekas goresan di leher saya," lanjutnya.
Lanjut Hijriati, Mahidin juga mengayunkan arit senjata tajam yang biasa dipakai bertani ke lehernya sambil mengatakan bahasa ancaman, "Sambil memegang arit, Mahidin mengancam saya agar saya menjaga diri," tutupnya.
Kasus dugaan kekerasan yang menimpa Hijriati, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Kembang Are, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, menarik perhatian Ormas Ganas (Gerakan Advokasi Nusantara). Ormas tersebut menyatakan siap mengadvokasi Hijriati untuk mendapatkan keadilan.
Ketua Ormas Gerakan Advokasi Nusantara (GANAS) Lalu Anugrah Bayu Adi mengatakan akan membantu Ibu Hijriati menyelesaikan persoalan yang dialami.
"Saya atas nama pribadi akan mengambil langkah untuk turun mengadvokasi Hijriati, kalaupun nantinya masalah ini masuk ke APH, saya akan bantu dengan menggunakan kuasa hukum," Ujar Anugrah.
"Kami akan laporkan kasus ini ke Polsek setempat agar pelaku tidak seenaknya dalam bertindak," tutup Anugerah.(Z-008)
Comments0